Selasa, 11 Februari 2014

berhentilah jadi gelass

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika
wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang
indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? "
sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi
saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada
habis-habisnya, " jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam
garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan
permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan
garam sebagaimana yang diminta.

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air
itu," kata Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya
sedikit." Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis
karena meminum air asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah
yang masih meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang
meringis keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke
danau di dekat tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa,
dan tebarkan ke danau." Si murid menebarkan segenggam garam
yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya
belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya,
tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan
mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru
sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya,
tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau,
dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air
danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya,
Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap
bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini
berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya
mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti,
air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di
mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum
memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau
sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum.
"Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam.
Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya
masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang
kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk
dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak
berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke
dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia,
walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan
masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu
sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang
menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita,
berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi
sebesar danau."

Amdal dan Andal

Berikut pengertian amdal dan andal dalam lingkungan hidup.

Pengertian Amdal
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan; ( PP 27/199, Pasal 1 ayat 1)

Pengertian Andal
Analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan; ( PP 27/199, Pasal 1 ayat 4)

Pengertian Rencana pengelolaan lingkungan hidup
Rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;

Pengertian Rencana pemantauan lingkungan hidup
Rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
  • Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan/atau kegiatan. ( PP 27/199, Pasal 2 ayat 1)
  • Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang ( PP 27/199 Pasal 7 ayat 1)

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)


PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN  (KA-ANDAL)


A.    PENJELASAN UMUM
  1. Pengertian
Kerangka acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh Pemrakarsa/Penyusun ANDAL dan Komisi ANDAL.

  1. Fungsi Pedoman Penyusunan KA-ANDAL
Pedoman Penyusunan KA-ANDAL digunakan sebagai dasar bagi penyusun KA-ANDAL baik KA-ANDAL kegiatan tunggal, KA-ANDAL kegiatan terpadu/multisektor maupun KA-ANDAL kegiatan dalam kawasan.

  1. Tujuan dan Fungsi KA ANDAL
3.1 Tujuan penyusunan KA-ANDAL adalah:
a.       merumuskan ruang lingkup dan kedalaman studi ANDAL
b.      mengarahkan studi ANDAL agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia.
3.2 Fungsi penyusunan KA-ANDAL adalah:
    1. sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi yang membidangi rencana usaha atau kegiatan, dan penyusunan studi AMDAL tentang lingkup dan kedalaman studi ANDAL yang akan dilakukan.
    2. sebagai salah satu rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk mengevaluasi hasil studi ANDAL

  1. Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-ANDAL
4.1 Keanekaragaman
ANDAL bertujuan menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan /atau kegiatan terhadap lingkungan hidup. Rencana usaha dan / atau kegiatan dan rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beranekaragam. Keanekaragaman rencana usaha dan / atau kegiatan dapat berupa keanekaragaman bentuk, ukuran, tujuan, sasaran, dsb. Demikian pula rona lingkungan hidup akan berbeda menurut letak geografi, keanekaragaman factor lingkungan hidup, pengaruh manusia, dsb. Karena itu, tata kaitan antara keduanya tentu akan sangat bervariasi pula. Kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun akan berbeda-beda. Dengan demikian KA-ANDAL diperlukan untuk memberikan arahan tentang komponen usaha dan / atau kegiatan manakah yang harus ditelaah, dan komponen lingkungan hidup manakah yang perlu diamati selama menyusun ANDAL.
4.2 Keterbatasan Sumber Daya
Penyusunan KA-ANDAL acap kali dihadapkan dengan keterbatasan sumber daya seperti antara lain: keterbatasan waktu, dana, tenaga, metode, dsb. KA-ANDAL memberikan ketegasan tentang bagaimana menyesuaikan tujuan dan hasil yang ingin dicapai dalam keterbatasan sumber daya tersebut tanpa mengurangi mutu pekerjaan ANDAL. Dalam KA-ANDAL ditonjolkan upaya untuk penyusun prioritas manakah yang harus diutamakan agar tujuan ANDAL dapat terpenuhi meski sumber daya terbatas.
4.3 Efisien
Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan ANDAL perlu dibatasi pada factor-faktor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan. Dengan ini ANDAL dapat diperlakukan secara efisien. Penentuan masukan berupa data dan informasi yang amat relevan ini kemudian disusun dan dirumuskan dalam KA-ANDAL.

  1. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan KA-ANDAL
Pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam penyusunan KA-ANDAL adalah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab dan penyusun studi ANDAL. Namun dalam pelaksanaan penyusunan KA ANDAL (proses pelingkupan) harus senantiasa melibatkan para pakar serta masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan Pasal 33 sampai dengan 35 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL.
KA-ANDAL ini merupakan dokumen penting untuk memberikan rujukan tentang kedalaman studi ANDAL yang akan dicapai.

  1. Pemakai Hasil ANDAL dan Hubungannya Dengan Penyusunan KA-ANDAL
Menurut Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup merupakan bagian kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan / atau kegiatan.
Hasil studi kelayakan ini tidak hanya berguna bagi para perencana, tetapi yang terpenting adalah juga bagi pengambilan keputusan. Karena itu, dalam menyusun KA-ANDAL untuk suatu ANDAL perlu dipahami bahwa hasilnya nanti akan akan merupakan bagian dari studi kelayakan yang akan digunakan oleh pengambil keputusan dan perencanaan. Sungguhpun demikian, berlainan dengan bagian studi kelayakan yang menggarap penunjang dan penghambat terlaksananya suatu usaha dan/atau kegiatan ditinjau dari segi ekonomi dan teknologi, ANDAL lebih menunjukkan pendugaan dampak yang bisa ditimbulkan oleh usaha dan/atau kegiatan tersebut terhadap lingkungan hidup.
Karena itu, penyusunan KA-ANDAL  perlu mengikuti diagram alir penyusunan ANDAL di bawah ini sehingga akhirnya dapat memberikan masukan yang diperlukan oleh perencana dan pengambil keputusan:
  1. Wawasan KA-ANDAL
Dokumen KA-ANDAL  harus mencerminkan secara jelas dan tegas wawasan lingkungan hidup yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:
a.       Dokumen KA-ANDAL harus menampung berbagai aspirasi tentang hal-hal yang dianggap penting untuk ditelaah dalam studi ANDAL menurut pihak-pihak yang terlibat
b.      Mengingat AMDAL adalah bagian dari studi kelayakan, maka dalam studi AMDAL perlu ditelaah dan dievaluasi masing-masing alternatif dari rencana usaha dan kegiatan yang dipandang layak baik dari segi lingkungan hidup, teknis maupun ekonomis sebagai upaya untuk mencegah timbulnya dampak negatif yang lebih besar
c.       Mengingat kegiatan-kegiatan pembangunan pada umumnya mengubah lingkungan hidup, maka menjadi penting memperhatikan komponen-komponen lingkungan hidup yang berciri:
                                      i.            Komponen lingkungan hidup yang ingin dipertahankan dan dijaga serta    dilestarikan fungsinya, seperti antara lain:
-          Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer
-          Sumber daya air
-          Keanekaragaman hayati
-          Kualitas udara
-          Warisan alam dan warisan budaya
-          Kenyamanan lingkungan hidup
-          Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
                                    ii.            Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan perubahan tersebut dianggap penting oleh masyarakat di sekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
-          Pemilikan dan penguasaan lahan
-          Kesempatan kerja dan usaha
-          Taraf hidup masyarakat
-          Kesehatan masyarakat
d.      Pada dasarnya dampak lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tidak berdiri sendiri, satu sama lain memiliki keterkaitan dan ketergantungan. Hubungan sebab akibat ini perlu dipahami sejak dini dalam proses penyusunan KA-ANDAL agar studi ANDAL dapat berjalan lebih terarah dan sistematis.
Keempat faktor tersebut harus menjadi bagian integral dalam penyusunan KA-ANDAL terutama dalam proses pelingkupan.

  1. Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak besar dan penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan.
Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam penyusunan KA-ANDAL karena melalui proses ini dapat dihasilkan:
a.       Dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang dipandang revelan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL dengan meniadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup yang dipandang kurang penting ditelaah
b.      Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administratif
c.       Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metode yang digunakan, jumlah sampel yang diukur dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia (dana dan waktu)
Semakin baik hasil pelingkupan semakin tegas dan jelas arah hasil dari studi ANDAL yang akan dilakukan.
8.1 Pelingkupan Dampak Besar dan Penting
Pelingkupan dampak besar dan penting dilakukan melalui serangkaian proses berikut:
1)      Identifikasi Dampak Potensial
Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dst) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Pada tahap ini hanya diinventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting, atau tidaknya dampak. Dengan demikian pada tahap ini belum ada upaya untuk menilai apakah dampak potensial tersebut merupakan dampak besar dan penting.
Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi dan diskusi dengan para pakar, pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, masyarakat yang berkepentingan serta dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan (observasi). Selain itu identifikasi dampak potensial juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode identifikasi dampak berikut ini:
a)      Penelaah pustaka; dan atau
b)      Analisis isi (content analysis); dan atau
c)      Interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming, dll); dan atau
d)     Metode ad hoc; dan atau
e)      Daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif); dan atau
f)       Matriks interaksi sederhana; dan atau
g)      Bagan lair (flowchart); dan atau
h)      Pelapisan (overlay); dan atau
i)        Pengamatan lapangan (observasi)
Untuk jelasnya proses pelaksanaan pelingkupan dapat mempelajari Panduan Pelingkupan Untuk Kerangka Acuan ANDAL sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-30/MENKLH/7/1992.

2)      Evaluasi Dampak Potensial
Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting hipotesis yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Daftar dampak besar dan penting potensial ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan, instansi yang bertanggung jawab, dan para pakar. Pada tahap ini daftar dampak besar dan penting hipotesis yang dihasilkan belum tertata secara sistematis. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming). Kegiatan identifikasi kelompok besar dan penting nin terutama dilakukan oleh kelompok pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan (yang dalam hal ini dapat diwakili oleh konsultan penyusun AMDAL), dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan pakar, instansi yang bertanggung jawab dan masyarakat yang berkepentingan.

3)      Pemusatan Dampak Besar dan Penting (Focusing)
Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/mengorganisir dampak besar dan penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar memperoleh isu-isu pokok lingkungan hidup yang dapat mencerminkan atau menggambarkan secara utuh dan lengkap perihal:
-          Keterkaitan antara rencana usaha dan/atau kegiatan dengan komponen lingkungan hidup yang mengalami perubahan mendasar (dampak besar dan penting);
-          Keterkaitan antara berbagai komponen dampak besar dan penting yang telah dirumuskan.
Isu-isu pokok lingkungan hidup tersebut dirumuskan melalui 2 (dua) tahapan. Pertama, segenap dampak besar dan penting dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain. Kedua, dampak besar dan penting yang berkelompok tersebut selanjutnya diurut berdasarkan kepentingannya, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun ekologis.

8.2 Pelingkupan Wilayah Studi
Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi ANDAL sesuai hasil pelingkupan dampak besar dan penting, dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu, tenaga serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang berkepentingan.
Lingkup wilayah studi ANDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas tuang sebagai berikut:
  1. Batas Proyek
Yang dimaksud dengan batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, termasuk dalam hal ini alternatif lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan juga dalam koordinat.
  1. Batas Ekologis
Yang dimaksud dengan batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara), di mana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk dalam ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
  1. Batas Sosial
Yang dimaksud dengan batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi ANDAL, mengingat adanya kelompok-kelompok yang kehidupan sosial ekonomi dan budayanya akan mengalami perubahan mendasar akibat aktivitas usaha dan/atau kegiatan. Mengingat dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menyebar tidak merata, maka batas sosial ditetapkan dengan membatasi batas-batas terluar dengan memperhatikan hasil identifikasi komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas proyek, ekologis serta komunitas masyarakat yang berada di luar batas proyek dan ekologis namun berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha dan/atau kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial
  1. Batas administratif
Yang dimaksud dengan batas administratif adalah ruang di mana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan kegiatan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut.
Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintah atau batas konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan/atau kegiatan (misalnya, batas HPH, batas kuasa pertambangan).
Dengan memperhatikan batas-batas tersebut di atas dan memperhatikan kendala-kendala teknis yang dihadapi ( dana, waktu, dan tenaga), maka akan diperoleh ruang lingkup studi yang dituangkan dalam peta dengan skala yang memadai.
  1. Batas Ruang Lingkup Wilayah Studi ANDAL
Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL yakni ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode telaahan.
Dengan demikian, ruang lingkup wilayah studi memang bertitik tolak pada ruang rencana usaha dan/atau kegiatan, kemudian diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administratif yang lebih luas.

B.     SISTEMATIKA PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan mencakup:
1.1 Latar Belakang
      Uraian secara singkat latar belakan dilaksanakannya studi ANDAL ditinjau dari:
a.       Tujuan dan kegunaan proyek
b.      Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana kegiatan, rona lingkup yang terkena isu-isu pokok;
c.       Kebijaksanaan regional, local dan perusahaan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Studi
Tujuan dilaksanakannya studi ANDAL adalah:
a.       Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting bagi lingkungan hidup
b.      Mengidentifikasi rona lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting
c.       Memprakirakan dampak dan mengevaluasikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

Kegunaan studi ANDAL adalah untuk:
a.       Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif yang layak dari segi lingkungan hidup teknis dan ekonomis;
b.      Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam tahap perencanaan rinci dari suatu usaha dan/atau kegiatan
c.       Sebagai pedoman untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

BAB II. RUANG LINGKUP STUDI
2.1 Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan ditelaah
a.       Uraikan secara singkat mengenai usaha dan/atau kegiatan penyebab dampak sesuai dengan jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dibangun;
b.      Komponen usaha dan/atau kegiatan yang akan ditelaah yang berkaitan dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Uraian ini dibuat sesuai dengan tahapan kegiatan
c.       Uraikan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar rencana lokasi beserta dampak-dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan peta yang dapat menggambarkan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan beserta kegiatan-kegiatan lain yang ada di sekitarnya.

2.2 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal
Uraikan secara singkat mengenai rona lingkungan hidup yang terkena dampak. Data rona lingkungan hidup semaksimal mungkin menggunakan data actual di lapangan.
Komponen lingkungan hidup yang ditelaah karena terkena dampak.

2.3 Isu-Isu Pokok
Uraikan secara singkat isu-isu pokok yang dapat ditimbulkan akibat rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai hasil pelingkupan. Data cara pelingkupan agar mengacu pada serangkaian proses pelingkupan sebagaimana dimaksud dalam penjelasan umum.

2.4 Lingkup Wilayah Studi
Wilayah studi ini merupakan resultante dari batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan administratif setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi.
Bab agar dilengkapi dengan peta batas wilayah yang dapat menggambarkan batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan administratif.

BAB III. METODE STUDI
3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pada bagian ini dijelaskan metode pengumpulan dan analisis data baik primer dan atau sekunder yang sahih dan dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan:
a.       Menelaah, mengamati dan mengukur komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan mendapat dampak besar dan penting dari lingkungan hidup sekitarnya;
b.      Menelaah, mengamati dan mengukur komponen lingkungan hidup yang diperkirakan terkena dampak besar dan penting.

3.2 Metode Prakiraan Dampak Besar dan Penting
Pada bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam metode ANDAL untuk memprakirakan besaran dampak dan penentuan tingkat kepentingan dampak. Metode formal dan non formal digunakan dalam memprakirakan besaran dampak. Dalam hal usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan bersifat terpadu dan berada dalam suatu kawasan, maka pengukuran terhadap besaran damapk kumulatif akibat berbagai usaha dan/atau kegiatan tersebut mutlak diperhitungkan. Sementara untuk memprakirakan tingkat kepentingan dampak akan digunakan Pedoman Penentuan Dampak Besar dan Penting.
Dalam hal ini, uraikan secara jelas untuk setiap komponen lingkungan hidup yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting.

3.3 Metode Evaluasi Dampak Besar dan Penting
Pada bagian ini diuraikan metode yang lazim digunakan dalam studi ANDAL untuk mengevaluasi dampak besar dan penting yang ditimbulkan oleh usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup secara holistic (seperti antara lain: matrik, bagan alir, overlay) untuk digunakan sebagai:
a.       Dasar untuk menelaah kelayakan lingkungan hidup dari berbagai alternateif usaha dan/atau kegiatan
b.      Identifikasi dan perumusan arah pengelolaan dampak besar dan penting lingkungan hidup yang ditimbulkan.
Evaluasi dampak besar dan penting secara holistik tersebut di atas harus mencakup baik dampak yang tergolong besar dan penting maupun tidak sebagaimana telah dihasilkan dalam bab prakiraan dampak sebelumnya.

BAB IV. PELAKSANA STUDI
4.1 Pemrakarsa
Pada bagian ini dicantumkan nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan, nama dan alamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan.

4.2 Penyusunan Studi AMDAL
Pada bagian ini dicantumkan nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan, nama dan alamat lengkap penanggung jawab penyusun AMDAL, nama dan keahlian dari masing-masing anggota penyusun AMDAL. Perlu diketahui bahwa ketua tim penyusun studi AMDAL harus bersertifikat AMDAL B sedangakan anggota penyusun lainnya harus mempunyai keahlian yang sesuai dengan lingkup studi AMDAL yang akan dilakukan.

4.3 Biaya Studi
Pada bagian ini diuraikan prosentase jenis-jenis biaya yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan studi ANDAL.

4.4 Waktu Studi
Pada bagian ini diungkapkan j